MarkPlus Goes to Government Episode 2: Pemerintah Maros dan Denpasar Wujudkan Tema KTT G-20
JAKARTA, MEDIAINI.COM – MarkPlus Goes to Government (MGTG) kembali hadir secara virtual dengan menghadirkan Bupati Maros, Chaidir Syam, dan Sekertaris Daerah Kota Denpasar, Alit Wiradana, pada hari Jum’at (28/1). MGTG merupakan acara kelanjutan dari Government Roundtable yang rutin diselenggarakan oleh MarkPlus, Inc pada tahun 2021 silam.
Bupati Maros, Chaidir Syam mengungkapkan bahwa Kabupaten Maros tercatat nol kasus Covid-19 sejak sebulan terakhir. Hal tersebut menjadi optimisme bagi berbagai pihak untuk kembali mengembangkan berbagai sector yang sempat terdampak. Pada acara MGTG ini, Chaidir mengungkapkan beberapa upaya pemulihan ekonomi Pemkab Maros, di antaranya yaitu:
Sektor Pariwisata
Sektor ini menjadi andalan dari Kabupaten Maros. Tak hanya lukisan tertua di dunia dengan usia 40 ribu tahun, di bulan lalu juga ditemukan DNA berusia 70 ribu tahun di Maros, “Maros bisa jadi Kabupaten peradaban, ini yang selalu disampaikan ke pemerintah pusat bahwa prestasi ini baiknya bukan hanya Maros saja yang melakukan marketing-nya, tapi seluruh Indonesia karena penemuan ini levelnya internasional,” ucap Chaidir.
Sektor Perikanan
Dari segi geografis, Maros diuntungkan karena menjadi penyedia jasa penyaluran ekspor ikan. Tak sedikit pengusaha menyewa beberapa lokasi di Maros sebagai tempat penampungan untuk ekspor. Dari segi investasi sendiri, Chaidir mengungkap bahwa Ia beberapa kali bertemu dengan investor ikan, dan mereka telah berhubungan dengan negara-negara luar, seperti Jepang, Thailand, dan Singapura.
Branding Daerah
Branding dari hasil pertanian Kabupaten ini pada umumnya ditangani oleh pengusaha. Pada hasil tani seperti beras, Chaidir mengungkapkan bahwa pengusaha pada Kabupaten Maros biasanya melakukan branding untuk beras merah. Saat ini, Kabupaten Maros telah mengirim beras hingga ke wilayah Indonesia Timur.
Menyambut G20 yang akan dilaksanakan di Bali pada Oktober mendatang, MGTG juga menghadirkan Sekertaris Daerah Kota Denpasar yaitu Alit Widana. Alit mengungkap ragam upaya pemulihan sekaligus rencana pembangunan ke depannya. Dalam pidatonya Ia menegaskan bahwa prioritas Pemkot adalah untuk memberdayakan seniman-seniman lokal, upaya pembersihan wilayah, serta penataan tujuan-tujuan pariwisata.
Alit Wiradana berharap tahun ini setidaknya tiga Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dapat terealisasi, “Setiap harinya, jumlah sampai sampai 800 ton per hari, dengan pembangunan TPST, diharapkan bisa menangani masalah sampah.” Ujarnya.
Salah satu kegiatan favorit wisatawan yang berkunjung di Bali adalah berburu karya sendi. Pasalnya, angka wisatawan yang menurun drastis berdampak pada hilangnya sumber pemasukan ribuan seniman di Bali. Menanggapi hal tersebut, Alit mengungkap bahwa Pemkot melakukan padat karya berbasis seni dan budaya agar seniman dapat diberdayakan.
Lebih lanjut, Alit menerangkan, “Kita berangan-angan agar Pantai Sanur dijadikan tempat untuk seniman-seniman. Kegiatan seni akan kami laksanakan di seputaran Pantai Sanut dengan luas dan tatanan pantai yang indah. UMKM juga akan kami libatkan agar hidup.”
Ia berharap, Pantai Sanur dapat menjadi jantung pusat pariwisata Bali. Hal ini sejalan dengan proyeksi penataan wilayah pantai, pemberdayaan seniman-seniman dan UMKM, serta sosialisasi soal kebersihan bagi perhotelan di wilayah setempat, “Stimulus anggaran untuk UMKM disisihkan dari APBD. Mulai tahun ini, kita harus hidupkan anggaran,” tambahnya.
Tak hanya perusahaan atau sector bisnis saja yang membutuhkan upaya pemasaran dan branding yang strategis untuk pemulihan pasca pandemi. Adanya urgensi bagi Pemerintah Daerah untuk menarik wisatawan, investor, pedagang, dan stakeholder lainnya menjadikan strategi pemasaran hal yang esensial. Menanggapi hal ini, Djoko Surojo, Presiden IMA (Indonesia Marketing Association) Chapter Maros menutup MGTG dengan menyatakan, “Saya ingin jajaki apa kesempatan yang bisa disinergikan antara Maros dan Bali. Kita akan coba gali agar Kerjasama antar stakeholder baik dengan MarkPlus atau IMA dapat terealisasi agar maskot Maros dapat mencuat di samping wilayah lain di sekitarnya,” tutupnya. (IS/AD)
Comments
Post a Comment