Berdayakan Melalui UMKM Berdaya
UNGARAN, MEDIAINI.COM – Keterampilan itu diwarisi Rusmiati (47 tahun) dari ibunya. Mengolah irisan ketela rambat alias ubi yang banyak ditemui di pekarangan dan kebun sekitar rumah dengan campuran gula Jawa untuk menjadi grubi. “Dulu saya belajar dari ibu,” kata perempuan warga Desa Nyamat, Tengaran Kabupaten Semarang itu, dua pekan lalu. Grubi adalah kudapan tradisional bercita rasa legit. Selain di pasar tradisional, penganan ini lazim ditemui di pusat oleh-oleh. Banyak pelancong menjadikannya buah tangan. 18 tahun lalu, setelah menikah dengan Joko Purwono (kini 51 tahun), pasangan suami-istri itu memulai usaha kecil-kecilan. Mereka memproduksi grubi. Toh belasan tahun sudah, pemasaran grubi buatan Rusmiati terbatas di warung dan toko sekitar kampung. “Yang beli ya orang-orang sini-sini saja, kalau masuk pusat oleh-oleh atau toko modern itu kok sulit,” katanya. Selain terkendala proses perizinan dan jaminan kualitas produk, ia melanjutkan, butuh tambahan tenaga untuk meluaskan ...