Bosch Kembangkan Ragam Solusi AIoT

LAS VEGAS, MEDIAINI.COM – Andalkan AIoT, gabungan antara kecerdasan buatan (AI) dan konektivitas (IoT), Bosch melanjutkan kontribusinya dalam melindungi bumi dan turut berkiprah di ranah kesehatan dunia. Pada ajang pameran teknologi internasional Consumer Electronic Show (CES) 2022 di Amerika Serikat pekan lalu, Bosch perkenalkan ragam solusi AIoT yang berlandas pada sensor audio Bosch SoundSee dan sistem sensor gas Bosch, yaitu sensor gas pertama di pasaran yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan.

Berkolaborasi dengan perusahaan perawatan kesehatan nirlaba di Pittsburgh, Amerika Serikat yaitu Highmark, Bosch ciptakan aplikasi sederhana berbasis teknologi SoundSee. Ini berfungsi untuk meneliti bagaimana kecerdasan buatan audio dapat digunakan sebagai alat diagnosis pada kedokteran anak.

Bosch dan Highmark berusaha mengadaptasi sensor tersebut untuk dapat mendeteksi masalah paru-paru seperti asma sejak tahap awal, hanya dengan mendengarkan pola nafas anak. Sebelumnya, sejak akhir 2019, sistem sensor SoundSee telah melanglang buana hingga ke ruang angkasa untuk mengidentifikasi suara-suara yang tidak biasa di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Melalui algoritma kecerdasan buatan, sistem ini mampu menganalisis dan menunjukkan kapan pemeliharaan ISS perlu dilakukan.

Mike Mansuetti, Presiden Bosch di Amerika Utara mengatakan, “Memanfaatkan teknologi inovatif untuk meningkatkan kesehatan anak, demikianlah Bosch menggunakan high tech,”

Penggunaan SoundSee di bidang kedokteran juga menggambarkan bagaimana Bosch merealisasikan semangat ‘Invented for Life’. Selain itu, solusi AIoT Bosch juga difungsikan untuk melindungi manusia dan kelestarian alam. Sensor gas Bosch yang diperkuat oleh kecerdasan buatan merupakan bagian penting dalam sistem Dryad’s Silvaner Wildfire Sensor yang mampu mendeteksi kebakaran hutan sedini mungkin.

Sensor Dryad yang dipasang dipohon mampu memantau iklim mikro setempat. Ketika sensor menangkap adanya parameter potensi kebakaran, maka sistem akan mengirimkan informasi tersebut secara nirkabel kepada pihak yang berwenang, jauh sebelum kamera atau sistem berbasis satelit dapat melakukannya. Solusi ini tak hanya dapat mencegah kerusakan, tetapi juga mengurangi emisi karbon global dari kebakaran hutan.

“Sensor-sensor ini akan terus menyelamatkan nyawa, rumah, dan mencegah berton-ton CO2 memasuki atmosfer, semua berkat kecerdasan buatan dan konektivitas,” jelas Mansuetti.

72 persen masyarakat dunia yakini kemajuan teknologi membawa dunia lebih baik lagi

Bosch telah menjalankan Bosch Tech Compass, yaitu survei yang memperlihatkan harapan masyarakat di seluruh dunia terhadap teknologi. Berdasarkan survei yang dijalankan di lima negara dan dipresentasikan pertama kalinya pada ajang CES, Sebagian besar responden dengan presentase 72 persen meyakini bahwa kemajuan teknologi akan membawa bumi menjadi tempat yang lebih baik lagi. Salah satunya yaitu dengan menempatkan teknologi sebagai kunci dalam memerangi perubahan iklim (76 persen).

Survei tersebut juga memperlihatkan bahwa empat dari lima orang beranggapan bahwa teknologi perlu fokus pada upaya dalam mengatasi tantangan besar di zaman ini ketimbang memenuhi kebutuhan individu.

“Kami di Bosch juga percaya bahwa teknologi mampu memberikan manfaat yang sangat banyak,” papar Tanja Rückert, Chief Digital Officer Bosch Group. Beliau menambahkan bahwa berbicara tentang high tech bukan semata bagaimana merealisasikan kemungkinan yang terjadi. Bosch menggunakan teknologi sebagai alat untuk membuat kehidupan masyarakat menjadi lebih baik di mana pun mereka berada. (IS/AD)


Comments

Popular posts from this blog

Marinated Olives

Sensory SZN

Shrimp Bowl with Cilantro Lime Rice