Bisnis Peralatan Dapur Tradisional vs Modern, Pilih Mana?

MEDIAINI.COM – Bisnis peralatan dapur tradisional vs modern masih membuat beberapa pebisnis pemula bingung memutuskan untuk mengambil peluangnya. Menggunakan alat dapur tradisional sendiri selalu disebut memiliki sensasi lebih nikmat.

Banyak yang mengatakan bahwa makanan yang dimasak dengan menggunakan peralatan tradisional akan menghasilkan rasa yang lebih nikmat. Salah satu contohnya adalah menanak nasi. Nasi yang dimasak secara tradisional ternyata hasilnya jauh lebih pulen.

Sampai saat ini, alat dapur tradisional masih banyak diminati dan dibutuhkan pasar. Peluang bisnis peralatan dapur tradisional pun masih mencetak cuan. Jadi sektor bisnis ini tidak akan tergerus hanya karena banyak alat masak yang lebih modern dan praktis. 

9  Alat Dapur Tradisional vs Modern yang Jadi Peluang Bisnis Peralatan Dapur 

1. Kendi vs Pitcher

Sebelum ada pitcher, dahulu orang meletakkan air pada kendi. Ada pun kendi ini terbuat dari tanah liat. Air yang dimasukkan dalam kendi terbukti terasa dingin dan segar saat diteguk. Berbeda dengan pitcher. Air yang disimpan dalam pitcher tidak sedingin air dalam kendi.

2. Kuali tanah liat vs Panci stainless steel

Dahulu, orang-orang memasak dengan menggunakan kuali. Ada pun kuali ini terbuat dari tanah liat. Biasanya orang menggunakan kuali untuk memasak gudeg dan akan menghasilkan tingkat kematangan maksimal. Namun, saat ini orang menggunakan panci yang lebih cepat menghantarkan panas.

3. Daun vs Plastik

Sukakah Anda dengan makanan tempe? Dahulu, bahan makanan kaya protein ini dibungkus dengan daun pisang dan daun jati. Namun, saat ini banyak yang sudah beralih dengan plastik. Padahal, tempe yang dibungkus daun lebih harum aromanya dan tentu lebih nikmat.

4. Pemanggang Bara vs Oven

Dalam memanggang makanan, saat ini orang-orang menggunakan oven. Alat ini tergolong praktis di mana Anda dapat mengatur suhunya jadi tidak perlu ribet lagi. Berbeda dengan orang zaman dahulu yang menggunakan pemanggan untuk mengolah makanan.

5. Cobek vs Blender

Saat ini, cobek masih banyak ditemukan di dapur. Cobek biasanya digunakan untuk menghaluskan makanan. Membutuhkan waktu dan tenaga tersendiri jika menggunakan cobek. Untuk itu, banyak orang yang mulai beralih pada blender untuk menghaluskan bumbu.

6. Tungku api vs Kompor Gas

Untuk memasak, dulu orang-orang menggunakan tungku api. Tentu mereka harus menjaga tungku agar terus mengepul. Bahan dasarnya pun didapatkan dari kayu di kebun. Namun, saat ini orang sudah beralih ke kompor yang pastinya lebih simpel dan praktik.

7. Kastrol Penanak Nasi Tradisional vs Magicom

Untuk menanak nasi, dulu orang-orang menggunakan Kastrol penanak nasi tradisional. Alat ini merupakan peralatan masak tradisional yang digunakan masyarakat Sunda. Berbeda dengan sekarang, orang-orang sudah berlatih menggunakan magicom. 

8. Kukusan vs Steamer

Saat ini, juga sudah banyak beredar steamer. Steamer ini digunakan untuk mengukus makanan. Tentu saja alat ini lebih praktis dan mudah. Berbeda dengan zaman dahulu yang menggunakan dandang. Namun, mengukus nasi menggunakan dandang lebih nikmat.

9. Parutan vs Speedy Grater

Dalam memarut kelapa, apa yang biasanya Anda gunakan? Zaman dahulu, orang-orang menggunakan parutan yang lebih lama, kurang praktis, dan rawan melukai tangan. Oleh karena itu, orang-orang mulai beralih pada speedy grater yang lebih praktis dan juga aman.

Cek Tips Bisnis Peralatan Alat Dapur yang Sukses

Apakah Anda berminat memulai bisnis peralatan dapur? Jika iya, ada beberapa tips yang dapat Anda terapkan agar kesempatan sukses menjadi lebih besar. Tentu saja bisnis peralatan alat dapur ini harus diawali dengan riset pasar. Dengan demikian, Anda akan memenuhi kebutuhan pasar.

Tips selanjutnya adalah dengan mencari lokasi yang strategis untuk bisnis peralatan dapur Anda. Lokasi yang strategis in adalah lokasi yang mendekati dengan target market. Ada pun membuka lokasi usaha di dekat pemukiman penduduk sangat direkomendasikan. Pastikan aksesnya juga mudah, ya.

Tips selanjutnya adalah dengan mencari supplier yang tepat. Carilah supplier yang mengedepankan kualitas produk untuk menjamin kelangsungan bisnis peralatan dapur Anda. Selain kualitas, pastikan supplier Anda mematok harga yang murah. Anda juga harus memilih supplier yang aman dalam ketersedian stok peralatan.

Selanjutnya, buatlah strategi promosi yang jitu. Lakukan pemasaran yang baik agar bisnis peralatan dapur bisa survive. Jangan sungkan juga untuk mendengarkan keluhan dari konsumen untuk memperbaiki kualitas pelayanan. Jangan lupa juga meminta ulasan dari konsumen dan diposting di media sosial. (Tri Puspitasari)

Foto Ilustrasi: Pixabay

 


Comments

Popular posts from this blog

Perfect Zucchini Lasagna

9 Tempat Lapangan Tenis di Bandung dan Harga Sewanya

Maksimalkan Sales Pipeline Dalam 6 Langkah