Heboh eFootball 2022 Dihujat, Konami Meminta Maaf

JAKARTA, MEDIAINI.COM – eFootball 2022 memancing kemarahan para penggemar bola. Konami yang telah merilis game terbaru ini langsung meminta maaf. eFootball 2022 merupakan rebranding dari game sebelemnya yang dikenal dengan nama PES. Tapi game ini malah disebut sebagai game sepak bola paling buruk. Berbeda dibanding PES sebelumnya, eFootball 2022 menggunakan sistem free to play, alias gratis.

Game yang dikembangkan oleh Konami ini dalam perilisannya, justru langsung dikritik oleh netizen yang membanjiri di media sosial bahkan dengan ejekan. Hal ini mengingatkan kasus sebelumnya seperti game Cyberpunk 2077 yang saat perilisan langsung mendapat kritik, hingga hujatan, yang kemudian langsung ditarik dari toko-toko PlayStation setelah beberapa hari rilis.

eFootball 2022 Dapat Ulasan Buruk di Steam

Game yang dirilis sejak 29 September lalu langsung mendapat berbagai ulasan negatif yang banyak bertebaran di media sosial. Salah satunya seperti di situs Steam250, eFootball 2022 memuncaki daftar Hall of Fame di Bottom Worst Steam Games dengan menempati peringkat pertama. 

Hanya 1600 atau sekitar 8% yang menuliskan ulasan positif dari sekitar 7000 ulasan yang masuk. Melansir dari situs Steam250, rating eFootball 2022 bahkan lebih buruk dari Umbrella Corps, NBA 2K18, dan Dynasty Warrior 0. Parahnya, game ini lebih buruk ulasannya dari game-game tidak terkenal seperti  Flatout 3: Chaos & Destruction dan Uriel’s Chasm. Sejauh ini, eFootball 2022 dianggap gagal memenuhi ekspektasi gamers dan justru banjir ulasan negatif.

Banyaknya Bug dan Wajah Pemain Tidak Mirip

Meskipun game ini bisa di unduh secara gratis, beberapa gamers eFootball menemukan tampilan wajah pemainnya yang tidak sesuai aslinya dari game, bahkan terlihat lucu. Kritikan pun bisa dibilang menyebar ke semua aspek game. Ada yang menyebutnya seharusnya ini adalah game mobile karena kualitas grafisnya yang kurang, dan ada yang mengatakan lag ketika dimainkan. Berdasarkan penelusuran di internet, bahkan ada yang menyebut jika eFootball 2022 ini cocok untuk orang-orang yang suka merusak kontrolernya dan melempar keyboard. Yang paling di hujat oleh penggemarnya dari game ini adalah kualitas gambarnya, atau lebih tepatnya kemiripan wajah dengan pemain aslinya yang sangat berbeda. Padahal pihak Konami sendiri sudah mengganti engine yang lebih baik dari game sebelumnya.

Konami Meminta Maaf

Akibat ramainya kritikan beserta hujatan di media sosial, Konami pun menanggapi hal tersebut. Konami dalam pengumumannya lewat media sosial Instagram @efootball yang dikutip Senin (4/10/2021), mengakui berbagai kesalahan itu dan mengeluarkan permintaan maaf mereka atas berbagai bug yang dilaporkan oleh para pemain gamenya. Selain itu, Konami mengatakan bahwa sudah menerima berbagai respon dan permintaan terkait keseimbangan dalam game pengganti PES ini.

“Kami juga mengakui ada laporan terkait permasalahan dari pengguna yang dialaminya seperti cut-scene, ekspresi wajah, gerakan pemain, dan pergerakan dari bola,” kata pihak Konami.

“Kami sangat meminta maaf atas masalah ini, dan ingin memastikan semuanya bahwa kami menanggapi perhatian ini dengan serius dan berupaya untuk meningkatkan situasi yang ada,” imbuhnya.

Sedikit informasi, eFootball 2022 merupakan seri sepak bola terbaru sebagai pengganti game PES. eFootball 2022 juga tersedia di berbagai platform seperti PS4, PS5, Xbox One, Xbox SeriesX/S, PC, dan mobile. (Izra Seva)


Comments

Popular posts from this blog

Marinated Olives

Sensory SZN

Shrimp Bowl with Cilantro Lime Rice