Seluk Beluk Penjualan Transaksional, Plus Minus dan Manfaatnya
MEDIAINI.COM – Sering mendengar kata penjualan transaksional?Agar mudah coba tebak apakah Anda tergoda saat hari belanja online nasional? Jika iya, itulah bukti keberhasilan perusahaan dalam menerapkan penjualan transaksional. Flash sale, cashback, beli satu gratis satu, potongan harga saat ulang tahun perusahaan, dan lain sebagainya. Semua itu adalah contoh pemasaran transaksi yang kerap meningkatkan penjualan produk atau jasa di satu waktu tertentu.
Penjualan transaksional menjadi strategi penjualan agresif di mana tujuan utama bisnis adalah menjual produk atau layanan apa pun kepada pelanggan. Strategi pemasaran ini menekankan pada volume penjualan produk atau jasa.
Menemukan pelanggan baru untuk produk atau layanan adalah bagian besar dari strategi ini. Untuk alasan ini, perusahaan pemasaran sering menggunakan iklan untuk mendorong strategi pemasaran transaksional. Strategi pemasaran ini juga mendorong one time sales melalui berbagai program diskon dan reward.
Manfaat Penjualan Transaksional
View this post on Instagram
Penjualan transaksional tidak menonjolkan layanan purnajual. Sebagian besar biro iklan juga tidak menerima umpan balik pelanggan ketika mereka menggunakan strategi pemasaran transaksional. Untuk alasan ini, hubungan antara pelanggan dan penjual terbatas dan tetap untuk waktu yang singkat.
Meskipun strategi penjualan ini sangat mahal, tetapi sangat efektif untuk menjual produk atau jasa dalam jumlah besar ke pasar massal. Harus ada sejumlah besar pelanggan potensial yang tersedia untuk membuat strategi ini layak. Strategi pemasaran ini tidak dapat berhasil dalam sekelompok kecil pembeli.
Penggunaan terbaik dari strategi pemasaran ini dapat ditemukan dengan penjualan musim perayaan, penjualan di mal, penawaran beli satu dapat satu, dll. Berbagai perusahaan barang konsumen yang bergerak cepat (FMCG) menggunakan metode pemasaran ini.
Kelebihan dan Kekurangan Penjualan Transaksional
Penjualan transaksional memiliki banyak kelebihan. Tak heran, banyak perusahaan memilih strategi yang satu ini untuk meningkatkan penjualannya. Kelebihan dan Kekurangan Penjualan Transaksional
Meski demikian, Anda perlu mempertimbangkan kekurangan teknik ini.Lantas, apa saja kelebihan dan kekurangan dari penjualan transaksional? Berikut Mediaini merangkum 3 hal :
1. Perputaran Stok
Salah satu kelebihan terbesar penjualan adalah memberikan kesempatan perputaran stok. Menyimpan dan mengelola stok produk bukanlah hal yang mudah. Bahkan, beberapa perusahaan membutuhkan biaya tinggi untuk mengelolanya. Sementara itu, tidak semua produk cepat terjual.
Ada produk yang memang permintaannya tinggi, tetapi ada pula yang sebaliknya. Oleh karena itu, dengan strategi pemasaran transaksional, kamu bisa mengeluarkan stok yang memang tidak banyak diminta pelanggan. Kemudian, kamu bisa mengisi ruang penyimpanan dengan produk-produk yang amat diminati.
2. Biaya Rendah
Biaya penjualan transaksional terbilang rendah.Pasalnya, Anda bisa melakukan strategi ini secara online. Adapun teknik ini tidak dilakukan dalam jangka panjang. Jadi, biaya penjualan atau stok barang bisa Anda manfaatkan untuk aktivitas lainnya.
3. Tidak Menciptakan Hubungan dengan Pelanggan
Meski memiliki berbagai kelebihan, sayangnya penjualan transaksional kurang mengikat emosi pelanggan. Bisa saja mereka menggunakan bisnismu hanya karena harganya sedang diskon. Sementara itu, mereka tidak terlalu melihat nilai produk atau jasamu. Dengan begitu, strategi penjualan yang satu ini tidak bisa memberikan efek jangka panjang bagi bisnis Anda.
Contoh Penerapan Penjualan Transaksional
Penjualan adalah pekerjaan yang paling menantang. Bahkan untuk retail terbesar sekalipun, penjualan selalu sulit terutama bila ada target volume yang tinggi. Namun dengan strategi penjualan baru, penjualan tidak sesulit sebelumnya. Dalam pemasaran transaksional, pengecer mendorong pelanggan untuk membeli dengan kupon belanja, diskon, dan acara besar. Ini meningkatkan peluang penjualan dan memotivasi audiens target untuk membeli produk yang dipromosikan.
Tujuan utama dari penjualan transaksional adalah pelanggan membeli produk atau jasa Anda. Jika hal tersebut sudah terpenuhi, berarti tujuan strategi tersebut telah tercapai. Nah, untuk mencapai tujuan tersebut, Anda perlu sesuatu yang menarik pelanggan. Salah satu contoh yang bisa Anda lakukan adalah mengadakan promosi.
Misalnya, bisnis Anda sedang berulang tahun ke-20 atau ada event-event spesial. Maka, Anda bisa menerapkan promo diskon atau buy 1 get 1 untuk semua produk AndaPromo tersebut tentu akan menarik banyak pelanggan untuk membeli produk Anda. Penjualan transaksional menjadi salah satu favorit para pebisnis. Sejatinya, strategi yang satu ini memang memberikan banyak keuntungan jangka pendek bagi perusahaan. (Arlina Laras)
Comments
Post a Comment